Volumepenjualan emas perusahaan pada 2019 mencapai 1,09 juta troy oz, tumbuh 22% secara tahunan. Selain itu, Antam mencatat penjualan produk feronikel naik 3,9% menjadi Rp 4,87 triliun dari Rp 4,68 triliun pada tahun sebelumnya. Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 25.713 TNi, naik sebesar 3% secara tahunan. – PT. Antam Tbk mengumumkan peningkatan kinerja operasional, penjuala dan keuangan yang naik signifikan pada 2018. Adapun pertumbuhan laba bersih yang berhasil dibukukan pada tahun berjalan 2018 senilai Rp 874,42 miliar, naik 541 persen dibandingkan pada 2017 yakni senilai Rp 136,50 miliar. Dalam rilis yang diterima Rabu 13/3/2019, Antam berasumsi kenaikan laba bersih disebabkan pertumbuhan signifikan dari kinerja produksi dan penjualan komoditas utama, juga peningkatan efisiensi biaya tunai operasi perusahaan. Penjualan bersih pada 2018 tercatat Rp 25,24 triliun, naik 99 persen dibandingkan pada 2017 sebesar Rp 12,65 triliun. Kinerja keuangan yang solid juga diperlihatkan Antam dari pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi EBITDA pada 2018 tercatat Rp 3,33 triliun atau tumbuh 51 persen dibandingkan pada 2017 Rp 2,21 triliun. Kenaikan kinerja produksi dan penjualan Pada 2018, pembukuan Antam juga mencatat capaian produksi dan penjualan feronikel juga emas tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan. Nilai penjualan bersih emas berupa logam mulia mencapai Rp 25,24 triliun dengan komoditas emas menjadi komponen terbesar pendapatan dengan volume kilogram. Capaian ini berkontribusi sebesar Rp 16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih. Berbagai upaya untuk peningkatan penjualan dilakukan oleh Antam. Perusahaan melakukan perluasan pasar. Selain itu, untuk meningkatkan nilai tambah produk, Antam juga meluncurkan desain dan kemasan kustom, seperti saat memperingati ulang tahun ke-50. ANDREW LOTULUNG Emas batangan bergambar shio anjing tanah terlihat saat diluncurkan di Jakarta, Kamis 18/1/2018. PT Antam meluncurkan produk emas batangan seberat 88 gram bermotif anjing tanah edisi khusus Tahun Baru Imlek 2569 yang jatuh pada bulan Februari 2018 mendatang. Sedangkan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih sebesar Rp 4,66 triliun atau 18 persen dari total penjualan bersih. Kontribusi lainnya dari bijih nikel, dan juga bauksit. Laporan juga memperlihatkan laba kotor yang dibukukan Antam naik tajam sebesar 111 persen menjadi Rp 3,47 triliun dibandingkan pada 2017 seiring kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan sebesar Rp 21,76 triliun pada 2018. Dengan meningkatnya laba kotor, laba usaha yang berhasil dibukukan pun naik 208 persen menjadi Rp 1,85 triliun dibandingkan pada 2017 sebesar Rp 600 miliar. Pada akhirnya, inilah yang menjadi penunjang berhasilnya dibukukan laba bersih sebesar Rp 874 miliar. "Pencapaian kinerja 2018 merupakan refleksi atas prioritas perusahaan yang berfokus pada produksi dan penjualan komoditas utama serta peningkatan efisiensi sehingga berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi,” ujar Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo dari rilis yang diterima Rabu 13/3/2019. Proyek pertumbuhan Selain publikasi analisa laporan keuangan, Antam menginformasikan beberapa proyek berjalan. Proyek kuncinya saat ini mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim P3FH dengan realisasi kontsruksi 92 persen per 2018. Rencananya, pabrik Feronikel Haltim Line 1 dapat memiliki kapasitas produksi sebesar TNi dimana konstruksi pabrik direncanakan selesai pada semester pertama tahun 2019. Bila sudah selesai, pabrik tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel sebesar 50 persen dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar TNi menjadi TNi per tahun. Lainnya, Antam juga fokus pada peningkatan nilai tambah komoditas mineral, terutama untuk mengolah cadangan bijih nikel kadar rendah. Antam telah menandatangani Head of Agreement HoA Proyek Pengembangan Pabrik Nickel Pig Iron NPI Blast Furnace Halmahera Timur dengan mitra strategis Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd OENI. Di samping itu, upaya lain adalah pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery SGAR bekerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium Persero Inalum yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun Tahap 1 untuk pengembangan komoditas bauksit. “Perusahaan tetap berkomitmen terhadap penyelesaian percepatan proyek pertumbuhan seperti konstruksi pabrik feronikel Haltim yang telah terealisasi 92 persen. Demikian pula pada proyek NPI Blast Furnace dan Smelter Grade Alumina Refinery yang bekerja sama dengan Inalum,” sambung Arie.
Per31 Desember 2020, Antam mencatatkan jumlah aset senilai Rp 31,72 triliun. Angka itu naik 5,08% dibanding posisi aset per 31 Desember 2019 yakni sebesar Rp 30,19 triliun. Antam juga mencatat total liabilitas sebesar Ro 12,69 triliun, naik 5,2% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar Rp 12,06 triliun.
Jakarta - Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk ANTM turun signifikan di 2019. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, badan usaha milik negara BUMN pertambangan itu mencatatkan laba bersih Rp data laporan keuangan Antam, Jumat 17/4/2020, laba bersih perusahaan tahun lalu turun dibandingkan 2018 sebesar Rp alias anjlok 88,1%.Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menjelaskan perseroan mencatatkan beban lain-Iain bersih total sebesar Rp 268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan Iain-lain bersih."Hal tersebut turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan perseroan pada 2019 sebesar Rp 194 miliar dengan tingkat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization EBITDA mencapai Rp 2,3 triliun," kata dia dalam 2019, pihaknya membukukan laba kotor sebesar Rp 4,45 triliun dengan capaian laba usaha Rp 955 miliar. Pada 2019, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan Rp 28,27 triliun, dan beban usaha mencapai Rp 3,49 triliun seiring dengan kenaikan volume produksi dan penjualan Antam, serta terkonsolidasinya beban dari entitas anak perusahaan. Dari sisi penjualan, Antam mencatatkan tingkat penjualan audited sebesar Rp 32,72 triliun yang ditopang pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama pada tahun juga mencatatkan volume produksi feronikel sebesar ton nikel dalam feronikel TNi, naik 3% dibanding 2018 dengan tingkat penjualan feronikel mencapai TNi, tumbuh sebesar 9% year over year YoY. Penjualan feronikel pada 2019 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 4,87 triliun atau 15% dari total penjualan bersih komoditas emas, Antam mencatatkan volume penjualan emas kg troy oz, tumbuh 22% YoY. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas berkontribusi sebesar Rp 22,46 triliun atau 69% dari total penjualan 2019. Pihaknya mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar kg troy oz pada tahun lalu. Simak Video "Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan" [GambasVideo 20detik] toy/ang
Bisniscom, JAKARTA - Emiten tambang logam PT Aneka Tambang Tbk. gagal membukukan pertumbuhan laba pada 2019 walaupun berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 29,4 persen. Mengutip publikasi laporan keuangan perseroan, Antam mencatatkan penjualan sebesar Rp32,7 triliun pada 2019, lebih tinggi 29,4 persen dibandingkan dengan perolehan
25 October 2019 Laporan Keuangan 30 September 2019 dan 2018 Lihat Laporan 01 October 2019 Appendix 4D Semester I 2019 Unaudited Lihat Laporan 30 September 2019 Laporan Keuangan 30 Juni 2019 dan 2018 Unaudited Lihat Laporan 30 April 2019 Laporan Keuangan 31 Maret 2019 dan 2018 Lihat Laporan 11 March 2019 Laporan Keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 Lihat Laporan 11 March 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2018 Lihat Laporan 30 November 2018 Laporan Keuangan 30 September 2018 dan 2017 Lihat Laporan 07 September 2018 Appendix 4D First Half 2018 Lihat Laporan 06 September 2018 Laporan Keuangan 30 Juni 2018 dan 2017 Lihat Laporan 26 March 2018 Laporan Keuangan 31 Maret 2018 dan 2017 Lihat Laporan 09 March 2018 Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan 2016 Lihat Laporan 09 March 2018 Appendix 4E Preliminary Final Repor 2017 Lihat Laporan 31 October 2017 Laporan Keuangan 30 September 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Laporan Keuangan 30 Juni 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Appendix 4D First Half 2017 Lihat Laporan 28 April 2017 Laporan Keuangan 31 Maret 2017 dan 2016 Lihat Laporan 01 March 2017 Laporan Keuangan 31 Desember 2016 dan 2015 Lihat Laporan 28 February 2017 Appendix 4E Preliminary Final Report 2016 Lihat Laporan 29 November 2016 Laporan Keuangan 30 September 2016 dan 2015 Lihat Laporan 29 August 2016 Laporan Keuangan 30 Juni 2016 dan 2015 Lihat Laporan 31 August 2016 Appendix 4D Semester I 2016 Lihat Laporan 29 April 2016 Laporan Keuangan 31 Maret 2016 dan 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Appendix 4E Preliminary Final Report 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Laporan Keuangan 31 Desember 2015 dan 2014 Lihat Laporan 27 November 2015 Laporan Keuangan 30 September 2015 dan 2014 Lihat Laporan 25 August 2015 Laporan Keuangan 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 Lihat Laporan 25 August 2019 Appendix 4D Semester I 2015 Lihat Laporan 30 April 2015 Laporan Keuangan 31 Maret 2015 dan 2014 Lihat Laporan 06 March 2015 Laporan Keuangan 31 Desember 2014 dan 2013 Lihat Laporan 28 February 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2014 Lihat Laporan 31 October 2014 Laporan Keuangan 30 September 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 September 2014 Appendix 4D Semester I 2014 Lihat Laporan 24 August 2014 Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 June 2014 Laporan Keuangan 31 Maret 2014 dan 2013 Lihat Laporan 30 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 30 Agustus 2014 Lihat Laporan 05 March 2014 Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 Lihat Laporan 04 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 4 Maret 2014 Lihat Laporan 28 February 2014 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2013 Lihat Laporan 31 October 2013 Laporan Keuangan 30 September 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Laporan Keuangan 30 Juni 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Appendix 4D Semester I 2013 Lihat Laporan 30 April 2013 Laporan Keuangan 31 Maret 2013 dan 2012 Lihat Laporan 19 March 2013 Laporan Keuangan 31 Desember 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 October 2012 Laporan Keuangan 30 September 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Laporan Keuangan 30 Juni 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Appendix 4D Semester I 2012 Lihat Laporan 30 April 2012 Laporan Keuangan 31 Maret 2012 dan 2011 Lihat Laporan 21 March 2012 Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 Lihat Laporan 01 March 2012 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2011 Lihat Laporan 29 November 2011 Laporan Keuangan September 2011 dan 2010 Lihat Laporan 30 September 2011 Laporan Keuangan 30 Juni 2011 dan 2010 Lihat Laporan 29 April 2011 Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 Lihat Laporan 23 March 2011 Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 Lihat Laporan 01 March 2011 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2010 Lihat Laporan 30 September 2010 Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 Lihat Laporan 31 August 2010 Laporan Keuangan 30 Juni 2010 dan 2009 Lihat Laporan 21 April 2010 Laporan Keuangan 31 Maret 2010 dan 2009 Lihat Laporan 22 March 2010 Laporan Keuangan 31 December 2009 dan 2008 Lihat Laporan 02 March 2010 Appendix 4E- Pendahuluan Laporan Keuangan 2009 Lihat Laporan 30 November 2009 Laporan Keuangan 30 September 2009 dan 2008 Lihat Laporan 31 August 2009 Laporan Keuangan 30 Juni 2009 dan 2008 Lihat Laporan 30 April 2009 Laporan Keuangan 31 Maret 2009 dan 2008 Lihat Laporan 24 November 2009 Laporan Keuangan 31 Desember 2008 dan 2007 Lihat Laporan 27 February 2009 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2008 Lihat Laporan 31 October 2008 Laporan Keuangan 30 September 2008 dan 2007 Lihat Laporan 30 June 2008 Laporan Keuangan 30 Juni 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 March 2008 Laporan Keuangan 31 Maret 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 December 2007 Laporan Keuangan 31 Desember 2007 dan 2006 Lihat Laporan 31 December 2006 Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005 Lihat Laporan 31 December 2005 Laporan Keuangan 31 Desember 2005 dan 2004 Lihat Laporan 31 December 2004 Laporan Keuangan 31 Desember 2004 dan 2003 Lihat Laporan 31 December 2003 Laporan Keuangan 31 Desember 2003 dan 2002 Lihat Laporan 31 December 2002 Laporan Keuangan 31 Desember 2002 dan 2001 Lihat Laporan 31 December 2001 Laporan Keuangan 31 Desember 2001 dan 2000 Lihat Laporan 31 December 2000 Laporan Keuangan 31 Desember 2000 dan 1999 Lihat Laporan 16 April 2020 Laporan Keuangan 31 Desember 2019, 2018 dan 1 Januari 2018 Lihat Laporan 27 June 2020 Laporan Keuangan 31 Maret 2020 dan 2019 Lihat Laporan 03 August 2020 Laporan Keuangan 30 Juni 2020 dan 2019 Lihat Laporan 27 October 2020 Laporan Keuangan 30 September 2020 dan 2019 Unaudited Lihat Laporan 15 March 2021 Laporan Keuangan 31 Desember 2020 dan 2019 Lihat Laporan 30 April 2021 Laporan Keuangan 31 Maret 2021 dan 2020 Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2021 dan 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2021 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2020 Reviewed Lihat Laporan 12 November 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2021 dan 2020 Lihat Laporan 16 March 2022 Laporan Keuangan 31 Desember 2021 dan 2020 Lihat Laporan 16 March 2022 Consolidated Financial Statements December 31, 2021 and 2020 Lihat Laporan 20 May 2022 Laporan Keuangan 31 Maret 2022 dan 2021 Lihat Laporan 03 September 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2022 dan 2021 Reviewed Lihat Laporan 03 September 2022 Appendix 4D First Half 2022 Reviewed Lihat Laporan 16 December 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2022 dan 2021 Lihat Laporan 26 March 2023 Appendix 4E Preliminary Final Report 2022 Lihat Laporan 26 March 2023 Laporan Keuangan 31 Desember 2022 dan 2021 Lihat Laporan 02 May 2023 Laporan Keuangan 31 Maret 2023 dan 2022 Lihat Laporan Jakarta Laba PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merosot 88,15 persen sepanjang 2019. Tercatat, laba perusahaan hanya Rp193,85 miliar atau turun drastis dari sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun.
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk ANTM mencatatkan penurunan laba bersih cukup tajam pada periode laporan keuangan tahun tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk anjlok 88,15% menjadi Rp 193,85 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,63 triliun. Dengan penurunan laba bersih, nilai laba per saham juga anjlok menjadi Rp 8,07 per saham dari tahun 2018 sebesar Rp 68,08 per tahun 2019, Antam tercatat membukukan kenaikan pendapatan 29,44% menjadi Rp 32,71 triliun dari periode akhir Desember sebesar Rp 25,27 triliun. Namun, beban pokok penjulan meroket 37,15% menjadi Rp 28,27 triliun dari tahun sebelumnya Rp 20,61 triliun. Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, pada tahun 2019, penjualan emas Antam mencapai kg, naik 22% secara tahunan yang memberikan kontribusi 69% terhadap pendapatan perseroan atau setara Rp 22,46 triliun. Sedangkan penjualan bijih nikel mencapai 7,6 juta wet metric ton dengan kontribusi terhadap pendapatan 11% atau setara Rp 3,70 demikian, beban usaha juga meningkat menjadi Rp 3,49 triliun dari sebelumnya Rp 3,10 triliun. Jika pada tahun sebelumnya, Antam mendapatkan keuntungan dari akuisisi sebesar Rp 2,22 triliun, pada tahun 2019 pos tersebut tidak lagi ada, sehingga laba sebelum pajak penghasilan Antam turun cukup drastis pada 2019 menjadi Rp 697,03 miliar dari sebelumnya Rp 2,01 2019, Antam memang mengakuisisi saham mayoritas PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA."Pencapaian kinerja tahun 2019 menjadi landasan perseroan untuk meningkatkan kinerja tahun 2020 dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan mengedepankan pengelolaan biaya yang efisien, menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," tulis manajemen Antam, Kamis 16/4/2020 di laman keterbukaan informasi aset perusahaan tambang pelat merah ini hingga 31 Desember tercatat sebesar Rp 30,19 triliun dengan liabilitas Rp 12,06 triliun dan ekuitas Rp 18,13 triliun.[GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Harga Emas Naik, Apa Kabar Saham Antam? hps/hps
Pertumbuhanpositif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba bersih ANTAM sepanjang tahun 2020 sebesar Rp1,15 triliun, tumbuh 493% jika dibandingkan capaian laba bersih pada periode 2019 sebesar Rp193,85 miliar. ANTAM mencatatkan margin laba tahun berjalan pada tahun 2020 sebesar 4%, tumbuh signifikan 360bps dibandingkan capaian tahun 2019.
Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan keuangan perusahaan BUMN PT Waskita Karya Persero Tbk. WSKT saat ini menjadi sorotan setelah Kementerian BUMN menyebut bahwa ketidaksesuaian antara pelaporan dengan fakta Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengaku, Waskita telah menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2022 dan laporan keuangan interim per 31 Maret 2023 yang menunjukkan kondisi rugi tahun berjalan serta membukukan arus kas operasi RedaksiDiduga Ada Ketidaksesuaian, BUMN Siap Kaji Ulang Lapkeu WSKTHeboh Waskita Disebut Poles Lapkeu, Ini Kata ManajemenAnalisa Kas Negatif, Kok Waskita Bisa Untung 2009-2019?"Saat ini, perseroan sedang dalam proses restrukturisasi kewajiban keuangan kepada seluruh kreditur perbankan dan obligasinya melalui review Master Restructuring Agreement sehingga berdampak pada pemenuhan pembayaran kewajiban keuangannya," ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis 8/6. Nyomen menegaskan, BEI sendiri telah melakukan pemanggilan hearing dan penyampaian permintaan penjelasan, terkait rencana restrukturisasi, penelaahan atas laporan keuangan, maupun penelaahan atas kondisi operasional keterbukaan informasi yang disampaikan, perseroan akan menyelenggarakan RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 pada tanggal 14 Juni 2023."Selanjutnya bursa meminta kepada semua pihak untuk selalu memantau setiap penyampaian keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan termasuk tanggapan Perseroan atas permintaan penjelasan bursa sebagai bagian dari monitoring dan tindak lanjut yang bursa lakukan," terkait kebenaran isu kejanggalan laporan keuangan, kata Nyoman, BEI belum dapat menyentuh ke ranah itu. Sebab, proses dalam kasus ini dilakukan secara bertahap."Kami nggak boleh ke substansi ini. Masih dalam proses. Once ada informasi yang perlu mereka sampaikan, semua ada di website kita," BEI juga telah bertemu masing-masing manajemen perusahaan baik Wika maupun Waskita. Selanjutnya, BEI akan memberi kesempatan kepada kedua BUMN tersebut untuk melakukan klarifikasi."Informasi kami peroleh dengan ketemu langsung dengan jajaran direksi, kedua kita sudah mengirimkan..., biarkan mereka mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan kemudian tentu bukan perusahaan saja kita panggil pihak terkait," pungkasnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Buntut Kasus Waskita, Kejagung Selidiki Proyek Tol Rp13 T Ini fsd/fsd

KuartalI/2019, Laba Antam (ANTM) Terkikis 30,12 Persen. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membukukan laba bersih senilai Rp171,66 miliar pada kuartal I/2019, lebih rendah 30,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp245,67 miliar. Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo (tengah) didampingi jajaran direksi memaparkan

– Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk Antam pada triwulan I tahun 2019 1Q19 mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah keterangan tertulis yang terima, Jumat 3/5/2019 disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 1Q18, yakni Rp 5,73 triliun.“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnyaSementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar. Komoditas emas dan feronikel Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar kg 209,526 untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel ton nikel dalam feronikel TNi. Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar TNi.“Volume penjualan feronikel Antam tercatat sebesar TNi atau naik sebesar 33 [ersen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu, yakni TNi,” kata Dirut Antam, peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga TNi per mengatakan, pada semester II Tahun 2019 direncanakan kapasitas total produksi terpasang feronikel perusahaannya akan naik menjadi TNi. Hal ini seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera diketahui, setelah emas, penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam. Nilai kontribusi komoditas ini mencapai Rp1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan 1Q19. Komoditas nikel dan bauksit Sementara itu, untuk komoditas bijih nikel, pada 1Q19, Antam mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah kurang dari 1,7 Ni persen sebesar 2,7 juta wet metric ton wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM buat periode tahun diketahui, pada 2018, perusahaan plat merah ini telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,68 juta wmt. Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium Persero atau INALUM Salah satu pekerja di pabrik feronikel Antam di Pomalaa menunjukan feronikel Rinciannya terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2018 serta 980 ribu wmt pada November 2018 sejalan dengan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera 1Q19, tercatat volume produksi bijih nikel Antam tumbuh 6 persen dengan total produksi 2,23 juta wmt. Sementara itu, level volume penjualan mencapai 1,74 juta wmt atau naik 37 persen dibandingkan penjualan 1Q18.“Penjualan dari bijih nikel Antam pada 1Q19 Rp782,51 miliar atau tumbuh sebesar 39 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada 1Q18 Rp562,66 miliar,” Dirut halnya pada bijih nikel, Antam juga telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor dari Kementerian ESDM untuk bijih bauksit tercuci sebesar 840 ribu wmt pada Maret komoditas ini, pada 1Q19, Antam mencatatkan volume produksi bijih bauksit wmt, tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan produksi 1Q18 sebesar itu, volume penjualan bijih bauksit mencapai wmt dengan nilai penjualan sebesar Rp41,14 miliar. Angka ini tumbuh 6 persen dibandingkan nilai penjualan pada 1Q18. Komoditas alumina Pada akhir tahun 2018, Antam kembali mengoptimalkan operasi Pabrik Chemical Grade Alumina CGA Tayan, melalui entitas anak perusahaannya, PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA “Operasional kembali pabrik tersebut seiring dengan selesainya proses akuisi keseluruhan saham PT ICA yang bernilai 1 juta dollar AS,” ucap Arie pada 1Q19 PT ICA telah memproduksi alumina ton dengan tingkat penjualan sebesar ton alumina. Iailai penjualan produk ini mencapai Rp94,90 adanya transfer teknologi, pengembangan produk serta dukungan pemasaran, perusahaan optimis komoditas produk alumina Antam tetap memiliki daya saing global dan dapat memberikan nilai ekonomi yang positif bagi perusahaan dan para pemegang saham. Proyek pertumbuhan Antam Berjalan On-Track Lebih lanjut Arie Ariotedjo menjelaskan, sejalan dengan strategi pengembangan perusahaan yang berbasis pada hilirisasi mineral, saat ini Antam juga berfokus untuk menyelesaikan proyek pengembangan utama perusahaan.“Proyek kunci Antam saat ini mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim P3FH berjalan on track dengan realisasi kontsruksi sebesar 95 persen sampai akhir 1Q19,” kata pabrik Feronikel Haltim Line 1 memiliki kapasitas produksi sebesar TNi, akan memasuki fase produksi komersial pada Semester II Tahun dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim Line 1 akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50 persen, dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar TNi menjadi TNi per hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery SGAR bekerjasama dengan PT Inalum Persero sebagai Holding Industri pabrik SGAR memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton SGA per tahun Tahap 1 akan mulai berproduksi pada tahun 2022. Kinerja saham Antam Capaian positif di sektor produksi dan penjual Antam , lanjut Arie Ariotedjo , kemudian berimbas pada saham perusahaan plat merah yang berinisal ANTM di Bursa Efek Indonesia BEI.Pada 1Q19, saham Antam tetap menjadi bagian dari Indeks LQ45 dan IDX30 di BEI untuk periode perdagangan Februari sampai dengan Juli LQ45 merupakan 45 saham perusahaan tercatat di BEI yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar besar di Bursa. Sedangkan Indeks IDX30 merupakan 30 saham yang memiliki likuiditas sangat tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, di mana konstituennya merupakan bagian dari Indeks LQ45.“Kinerja positif saham Antam tercermin dari peningkatan jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di Antam. Sampai dengan akhir periode Maret 2019 jumlah investor yang memiliki saham Antam investor, meningkat 3 persen dibandingkan jpada periode akhir Desember 2018 sebesar investor,” ujar Arie Ariotedjo. Sampai dengan periode Maret 2019 harga penutupan saham Antam mencapai Rp885 per saham. Nilai ini meningkat 16 persen dibandingkan harga penutupan pada Desember 2018 sebesar Rp765 per akhir Maret 2019 rata-rata volume perdagangan saham harian yang mencapai 130,14 juta saham dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp125,53 miliar. . 402 407 304 443 376 365 412 261

laporan keuangan antam 2019